I.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengetahui jaringan pada cervical secara
radiografi dengan proyeksi lateral dan menggunakan teknik soft tissue.
II.
Dasar Teori
·
Teknik
radiografi soft tissue dapat diaplikasikan pada seluruh tubuh termasuk jaringan
superfisial, kecuali pada tulang.
·
Teknik
ini membutuhkan eksposi yang berbeda dari teknik radiografi yang biasa
dilakukan pada umumnya.
·
Teknik
ini dapat menghasilkan densitas dan kontras jaringan yang rendah dengan
berbagai perubahan yang terjadi pada organ yang dikehendaki.
·
Kadang-kadang
digunakan untuk mengetahui adanya fistel pada suatu saluran atau Pemilihan kVp
dalam teknik radiografi soft tissue sebaiknya bervariasi dalam kondisi
penyinaran yang rendah. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan perbedaan kontras
jaringan dari yang rendah sampai yang tinggi seperti tulang, udara, yang
memiliki berbagai tingkatan kontras subyek.
·
Eksposi
yang mencukupi merupakan hal penting untuk memastikan bahwa struktur organ yang
diperiksa dapat direkam dengan kontras yang baik (Clark, 1997)
·
Pada
teknik ini terdapat kecenderungan terjadi underexpose. Hal ini ditandai dengan
gambaran jaringan lunak yang memiliki densitas yang rendah.
·
Peristiwa
ini terjadi karena tingkat penghitaman jaringan lunak menggunakan 15 kVp lebih
rendah dibandingkan faktor yang digunakan pada tulang (Clark, 1979)
III.
Anatomi
- soft tissue cervical
- Cervical 1-7
- proc. Styloideus
- mandibula
- os. Occipital
- zygaphopiseal joint
IV.
Indikasi Pemeriksaan
-
Corpus alienum
-
Rupture
V.
Teknik Radiografi
Keset : Kaset yang
digunakan dalam proyeksi ini yaitu kaset dengan ukuran 8×10 inchi (18x24cm)
memanjang
Posisi
pasien : Tempatkan pasien dalam posisi lateral yang benar, baik duduk atau berdiri,
di depan perangkat grid vertikal.
Posisi objek
: Posisikan pasien agar dekat dengan perangkat grid vertikal untuk memungkinkan bahu
yang dekat bersandar terhadap perangkat sebagai dukungan. (Proyeksi ini dapat dilakukan
tanpa menggunakan grid). Putar bahu
anterior atau posterior sesuai dengan kyphosis alami vertebra. Sesuaikan
bahu agar terletak dalam bidang horizontal yang sama, tekan sebisa mungkin, dan
imobilize dengan memasang satu karung pasir kecil ke pergelangan tangan
masing-masing. Karung pasir harus dari bobot yang sama. Hati-hati
dan pastikan bahwa pasien tidak mengangkat bahu. Tinggikan
dagu sedikit, atau pasien menjulur mandibula untuk mencegah superimposisi ramus
mandibula dan tulang belakang. Pada waktu yang sama dan dengan bidang
midsagittal kepala vertikal, mintalah pasien untuk melihat terus di satu tempat
di dinding. Bantuan ini mempertahankan posisi kepala.
Central ray
: Horisontal
dan tegak lurus terhadap C4. Dengan pemusatan seperti, garis yang diperbesar
dari bahu terjauh dari CP yang akan
diproyeksikan di bawah tulang leher bawah.
Faktor Eksposi :
kV : 50 kV
mA : 200 mA
s : 0,1 s
Struktur
ditunjukkan : Gambar yang dihasilkan menunjukkan proyeksi lateral soft tissue cervical,
lima bawah sendi zygapophyseal, dan prosesus spinosus. Tergantung pada seberapa
baik bahu dapat ditekan, sebuah proyeksi lateral yang baik harus mencakup C7,
kadang-kadang T1 dan T2 juga dapat dilihat.
Kriteria
Evaluasi
Berikut ini perlu dibuktikan dengan
jelas:
- Tampak soft tissue dari cervical
- Tidak tampak detil pencitraan dari ketujuh cervical
- Leher diekstensikan sehingga mandibula tidak tumpang tindih atlas atau axis.
- Tampak superposisi atau hampir superimposed dari mandibula.
- Tidak ada rotasi atau kemiringan cervical spine yang ditunjukkan oleh sendi zygapophyeal yang terbuka.
- C4 di tengah radiograf.