Jumat, 07 Februari 2014

PEMONITORAN PERORANGAN PERSONAL MONITORING RADIATION



PEMONITORAN PERORANGAN
PERSONAL MONITORING RADIATION
          Pocket Dosimeter
          Thermo Luminesence Dosimeter
          Filmbadge
PENDAHULUAN
          PP RI No.63/2000 ttg Keselamatan & Kesehatan Terhadap Radiasi Pengion, pasal 10 kewajiban memakai pemantau dosis perorangan dan peralatannya harus diolah oleh instansi yang ditunjuk badan pengawas & terakreditasi
          Salah satu tupoksi BPFK sesuai SK Menkes No.1164/Menkes/SK/VIII/2000 ialah melakukan pelayanan monitoring radiasi yang dikelola oleh lab pemroses dosis perorangan
Dosimeter Saku (Pocket Dosimeter)

  Suatu alat monitor radiasi yang digunakan untuk mengukur jumlah dosis yang diterima oleh pemakai alat tersebut.
Dapat langsung dibaca tanpa alat bantu lainnya.
Prinsip kerja Alat ini berdasarkan ionisasi yang terjadi pada tabung berisi gas yang berfungsi sebagai detektornya
Menggunakan pula prinsip elektroskop, dimana apabila pada anodanya diberi muatan, maka kedua tuas pada ujung anodanya (satu tetap, yang satu dapat bergerak bebas) akan saling menolak, sehingga tuas yang bergerak bebas akan menunjukan angka nol.
Pengukuran dosis radiasi pada alat pada rentang yang sangat terbatas yaitu sampai dengan 200 mrem, atau tergantung pada tipenya dan yang paling besar adalah 1 Rem.

·         menggunakan tegangan kamar ionisasi
prinsip kerja = detektor isian gas, tapi tidak menghasilkan tanggapan secara langsung
          ketika diberi tegangan (charge), jarum menyimpang karena beda tegangan antara anoda - katoda
          ionisasi akan mengurangi perbedaan tegangan antara jarum dan dinding sehingga penyimpangan jarum akan berkurang sesuai dengan jumlah radiasi yang masuk
Keuntungan :
          dapat dibaca secara langsung, tidak memerlukan peralatan tambahan kecuali untuk mendischarge
Kerugian :
          tidak dapat menyimpan informasi dosis dalam waktu lama karena sifat akumulasi kurang baik
FILM BADGE
          Dapat digunakan untuk memantau dosis perorangan secara akumulatif
          Dapat mengevaluasi keefektifan tindakan proteksi radiasi yang telah dilakukan
          Dapat mengevaluasi kecenderungan penerimaan dosis radiasi dalam periode kerja tertentu, sehingga selanjutnya dapat dipakai untuk menentukan tindakan proteksi yang harus diambil 
          Film  Badge merupakan salah satu alat ukur radiasi yang digunakan untuk mencatat dosis radiasi yang terakumulasi selama periode tertentu. Film badge ini ringan, mudah dibawa dan mudah penggunaannya. Disamping itu juga kuat dan dapat mengukur radiasi dari 10 mR sampai dengan 20 R (Meredith, 1977)
          Film badge terdiri dari dua bagian, yaitu film monitoring radiasi  dan bingkai film (film holder). Film monitoring ini dibungkus dengan bahan yang kedap cahaya tanpa menggunakan lembaran penguat (intensifying screen / IS). Film  monitoring radiasi mempunyai dua macam emulsi, yaitu emulsi cepat (fast emultion) yang terletak di bagian depan dan emulsi lambat (low emultion) yang terletak di bagian belakang (Chesney, 1989)
BINGKAI FILM  (FILM HOLDER)
          Bingkai film (film holder) dibuat dari bahan polipropilin yang berbentuk kotak persegi, diberi engsel dan dapat memuat film monitoring yang ukurannya sama dengan ukuran film gigi standar.
          Bingkai film ini mempunyai beberapa filter/saringan (lihat gambar holder filmbadge)
          Dengan menggunakan beberapa filter dapat digunakan untuk mengukur dosis radiasi β, γ, sinar X dan neutron termal (Martin dan Harbison, 1979)
          Pada bagian film di balik jendela (window) memberikan respon terhadap radiasi yang mampu menembus bingkai film dan berinteraksi dengan emulsi film.
          Filter plastik 50 mg/cm2 boleh dikatan sama sekali tidak menyerap sinar X dan sinar  gamma, tetapi menyerap sinar beta dan elektron.
ü  Filter plastik 300 mg/cm2 disamping ekuivalen dengan kedalaman lensa mata, sedikit menyerap energi foton dengan energi rendah dan menyerap semua sinar beta, kecuali sinar beta yang mempunyai energi yang sangat tinggi.
ü  Filter dural (campuran logam alumunium dan logam Cu) di bagian depan dan belakang bingkai film mulai menyerap foton secara berarti pada energi 65 keV.

ü  Pada filter timah putih/hitam pada energi 65 keV responnya mulai menurun (Minder, 1989).
Detektor : Emulsi Film Fotografik
          Bila detektor kena radiasi, maka terjadi penyerapan energi melalui proses interaksi dengan emulsi yang menghasilkan kehitaman pada film. Tingkat kehitaman pada film sebanding dengan besarnya dosis yang diterima
          Film ditempatkan dalam film holder
          Film yang sudah terradiasi dievaluasi melalui proses kimia, dimasukkan dalam larutan pengembang, dibilas penguat, dicuci dengan air yang mengalir. Dikeringkan, kemudian kehitaman film diukur dengan densitometer
Detektor : Emulsi Film Fotografik
          Melalui kurva kalibrasi dosis yang diterima seseorang dapat ditentukan
          Radiasi                          Bayangan laten - developer - fixer - air mengalir - Ag      (kehitaman)       Densitometer       Dosis
Pemantauan Dosis dengan
Film Badge
        Dilakukan dengan menggunakan film kodak tipe 2 dan holder AERE / RPS dari Inggris yang berwarna biru.
   Holder :
q  Berbagai filter, diciptakan khusus untuk digunakan bersama film monitoring kodak
q  Film ini mempunyai 2 jenis emulsi, yaitu emulsi depan 100 kali lebih peka dibanding dengan emuslsi belakang
Filter – filter dalam bingkai AERE / RPS hubungan dengan Energi
          Energi rendah, dibawah 10 keV. bacaan dosis dilakukan dibawah celah yang terbuka dan dibawah filter plastik 50 mg/cm2 dan atau 300 mg/cm2 
          Rentang energi “diagnostik“ pembacaan dosis dibawah filter 300 mg/cm2 dan filter dural
          Rentang energi dari kira – kira 70 keV sampai 200 keV yang dapat disebut “daerah terapi konvensional“ pembacaan dilakukan dibawah filter dural dan filter Sn/Pb
          Rentang energi tinggi hingga beberapa MeV, yang merupakan khas rentang energi sinar gamma, Pembacaan dilakukan dibawah filter Sn/Pb. Pengolahan film dilakukan pada suhu 20°c +  0,5° c dengan waktu 6 menit dalam developer
Penafsiran Dosis
          Didapat dengan pertolongan kurva kalibrasi, kurva kalibrasi dipakai untuk membaca dosis semu dibelakang masing – masing filter
          Dosis sebenarnya dihitung dengan suatu rumus menurut sistem AERE
KU lab mGy
KU LMR
mGy
Lab/LMR
Bias Rata2
Total Bias/
Kes.Acak
5.00
5.00
5.00
5.79
5.00
4.21
0.86
1.00
1.19
1.02
Atau
2 %
16.4%
BPFK
mSv
LMR
mSv
Perbedaan E
Kurva
Terompet
Perbedaan ISO/IEC
D
En
2.066
2.158
2.066
2.066
5.257
5.339
5.338
5.334
10.815
11.016
11.241
11.025
2.00
2.00
2.00
2.00
5.00
5.00
5.00
5.00
10.00
10.00
10.00
10.00
1.04
1.08
1.04
1.04
1.05
1.07
1.07
1.07
1.08
1.10
1.12
1.10
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
0.07
0.16
0.07
0.07
0.26
0.34
0.34
0.33
0.82
1.01
1.24
1.03
0.17
0.39
0.17
0.17
0.25
0.33
0.33
0.32
0.40
0.50
0.61
0.51
DOSIS TOTAL = DOSIS Sn/Pb + dosis dural + dosis plastik 300 mg – dosis dural
                                                                                    50                          10
          Rumus evaluasi dosis diperoleh dari:
Hasil penelitian AERE / RPS selama lebih dari 5 tahun dan hanya berlaku untuk kombinasi holder (bingkai film) ciptaan mereka dan film monitoring kodak


 Hasil Interkomparasi 2006
          Pengukuran Kerma Udara/Out Put
                BPFK menerima 3 TLD untuk disinari  sebesar 5 mGy dan 1 TLD kontrol
    Hasil Pengecekan Keluaran radiasi Iradiator Cs 137 total bias kurang dari 20 % sbb:

Film Badge
ü  Prinsip kerja Alat ini berdasarkan kehitaman/densitas film.
ü  Emulsi AgBr yang digunakan sebagai detektornya apabila terkena radiasi akan terurai menjadi ion Ag+ dan ion Br- membentuk bayangan laten.
ü  dan setelah melalui tahapan proses pengembangan dan pemantapan (prosesing film) akan terjadi bayangan nyata pada film.
ü  Tingkat kehitaman pada film inilah yang akan dikonversikan dalam dosis radiasi yang diterima film tersebut.
ü  Tingkat kehitaman film akan sebanding dengan jumlah dosis radiasi.
ü  Pada holder film badge terdapat beberapa filter yang terbuat dari bahan Alumunium, timah hitam dan tembaga atau seng yang gunanya untuk membedakan jenis dan energi radiasi.
ü  Film badge dapat mengukur dosis radiasi sampai dengan rentang 300 rem, lebih dari itu emulsi film akan hangus dan tidak bisa dproses untuk mendeteksi dosis radiasi.
FILM BADGE
          menggunakan detektor emulsi foto
          tingkat kehitaman film sesuai dengan banyak dosis radiasi yang mengenai emulsi perak halida
Keuntungan :
          mempunyai sifat akumulasi yang baik
          dapat membedakan jenis dan energi radiasi karena ada filter
          dapat disimpan untuk keperluan dokumentasi
Kelemahan :
          film harus diproses secara khusus
          membutuhkan peralatan tambahan untuk membaca tingkat kehitaman (densitometer)
          film hanya dapat digunakan selang waktu 3 bulan, jadi film harus diproses sebelum masa tersebut
          Sampai saat ini pembuatan gafik/kurva untuk dikonversikan ke dalam perhitungan dosis masih menggunakan sistem manual.
Thermo Luminesence Dosimeter
ü  Sama seperti film badge, bahan detektor menggunakan bahan kristal fosfor.
ü  Apabila terkena radiasi pada temperatur normal, elektron-elektron bebas yang terjadi diperangkap dalam kisi-kisi pada kristal. Hal ini menghasilkan kondisi tidak stabil yang panjang/berantai.
ü  Apabila fosfor dipanaskan, energi yang berasal dari elektron yang terperangkap akan timbul. Dengan pemanasan yang cukup, elektron akan terlepas dari perangkapnya dan kembali pada posisi semula sambil memancarkan cahaya.
ü  Cahaya yang timbul ini akan ditangkap oleh alat “TLD Reader” dan dikonversikan dalam pembacaan dosis radiasi.
ü  Dengan adanya proses pemanasan inilah maka detektor ini disebut Thermo Luminesence Dosimeter.
ü  Dapat mengukur dosis radiasi sampai dengan 4.000 rem.
T L D (thermoluminesence dosimeter)
          Prinsip detektor sintilasi, hanya percikan cahaya tidak langsung dipancarkan tetapi dibaca setelah dipanaskan
          menggunakan bahan sintilasi LiF (kristal anorganik thermoluminence)

Keuntungan
Kerugian
Pen Dosimeter
Dapat langsung dibaca
Sebagai indikator awal
Pengukuran dosis radiasi terbatas
Film Badge
Mempunyai hard record Dapat dibaca ulang
Bersifat medico legal
Tidak dapat diguna-kan ulang
TLD
Mempunyai hard record
Bersifat medico legal
Dapat digunakan ulang
Tidak dapat dibaca ulang
Kelebihan:
          bersifat akumulatif dan lebih teliti
          bentuk kristal dapat disesuaikan dengan holder
          kristal anorganik TLD dapat digunakan berulang-ulang
Kelemahan :
          membutuhkan peralatan tambahan
Keuntungan dan kerugian
masing-masing Monitor Perorangan
PEMERIKSAAN KESEHATAN
PP.63/2000 Ps.19 ~ Ps. 24
                Pemantauan kondisi kesehatan pekerja radiasi harus dilakukan :
          sebelum
          selama
          sesudah masa kerja
KESIMPULAN
  Alat ukur radiasi sangat diperlukan bagi pekerja radiasi karena sifat radiasi nuklir yang sangat berbahaya
  Merupakan senjata pekerja radiasi di ruangan atau  lokasi kerja area radiasi
  Radiasi bukanlah tidak berbahaya
  Bahaya radiasi harus diketahui dan dikendalikan
  Bekerjalah dengan prinsip-prinsip proteksi radiasi

1 komentar: