PEMONITORAN PERORANGAN
PERSONAL MONITORING RADIATION
•
Pocket Dosimeter
•
Thermo Luminesence Dosimeter
•
Filmbadge
PENDAHULUAN
•
PP RI No.63/2000 ttg Keselamatan & Kesehatan
Terhadap Radiasi Pengion, pasal 10 kewajiban memakai pemantau dosis perorangan
dan peralatannya harus diolah oleh instansi yang ditunjuk badan pengawas &
terakreditasi
•
Salah satu tupoksi BPFK sesuai SK Menkes
No.1164/Menkes/SK/VIII/2000 ialah melakukan pelayanan monitoring radiasi yang
dikelola oleh lab pemroses dosis perorangan
Dosimeter Saku (Pocket Dosimeter)
Suatu alat monitor radiasi yang digunakan untuk mengukur jumlah dosis yang diterima oleh pemakai alat tersebut.
Dapat langsung dibaca tanpa alat bantu lainnya.
Prinsip kerja Alat ini berdasarkan ionisasi yang terjadi pada tabung berisi gas yang berfungsi sebagai detektornya
Menggunakan pula prinsip elektroskop, dimana apabila pada anodanya diberi muatan, maka kedua tuas pada ujung anodanya (satu tetap, yang satu dapat bergerak bebas) akan saling menolak, sehingga tuas yang bergerak bebas akan menunjukan angka nol.
Pengukuran dosis radiasi pada alat pada rentang yang sangat terbatas yaitu sampai dengan 200 mrem, atau tergantung pada tipenya dan yang paling besar adalah 1 Rem.
· menggunakan tegangan kamar ionisasi
prinsip kerja = detektor isian gas,
tapi tidak menghasilkan tanggapan secara langsung
•
ketika diberi tegangan (charge), jarum
menyimpang karena beda tegangan antara anoda - katoda
•
ionisasi akan mengurangi perbedaan tegangan
antara jarum dan dinding sehingga penyimpangan jarum akan berkurang sesuai
dengan jumlah radiasi yang masuk
Keuntungan :
•
dapat dibaca secara langsung, tidak memerlukan
peralatan tambahan kecuali untuk mendischarge
Kerugian :
•
tidak dapat menyimpan informasi dosis dalam
waktu lama karena sifat akumulasi kurang baik
FILM BADGE
•
Dapat digunakan untuk memantau dosis perorangan
secara akumulatif
•
Dapat mengevaluasi keefektifan tindakan proteksi
radiasi yang telah dilakukan
•
Dapat mengevaluasi kecenderungan penerimaan
dosis radiasi dalam periode kerja tertentu, sehingga selanjutnya dapat dipakai
untuk menentukan tindakan proteksi yang harus diambil
•
Film
Badge merupakan salah satu alat ukur radiasi yang digunakan untuk
mencatat dosis radiasi yang terakumulasi selama periode tertentu. Film badge
ini ringan, mudah dibawa dan mudah penggunaannya. Disamping itu juga kuat dan
dapat mengukur radiasi dari 10 mR sampai dengan 20 R (Meredith, 1977)
•
Film badge terdiri dari dua bagian, yaitu film
monitoring radiasi dan bingkai film
(film holder). Film monitoring ini dibungkus dengan bahan yang kedap cahaya
tanpa menggunakan lembaran penguat (intensifying screen / IS). Film monitoring radiasi mempunyai dua macam
emulsi, yaitu emulsi cepat (fast emultion) yang terletak di bagian depan dan
emulsi lambat (low emultion) yang terletak di bagian belakang (Chesney, 1989)
BINGKAI FILM (FILM HOLDER)
•
Bingkai film (film holder) dibuat dari bahan
polipropilin yang berbentuk kotak persegi, diberi engsel dan dapat memuat film
monitoring yang ukurannya sama dengan ukuran film gigi standar.
•
Bingkai film ini mempunyai beberapa
filter/saringan (lihat gambar holder filmbadge)
•
Dengan menggunakan beberapa filter dapat
digunakan untuk mengukur dosis radiasi β, γ, sinar X dan neutron termal (Martin
dan Harbison, 1979)
•
Pada bagian film di balik jendela (window)
memberikan respon terhadap radiasi yang mampu menembus bingkai film dan
berinteraksi dengan emulsi film.
•
Filter plastik 50 mg/cm2 boleh dikatan sama
sekali tidak menyerap sinar X dan sinar
gamma, tetapi menyerap sinar beta dan elektron.
ü Filter
plastik 300 mg/cm2 disamping ekuivalen dengan kedalaman lensa mata, sedikit
menyerap energi foton dengan energi rendah dan menyerap semua sinar beta,
kecuali sinar beta yang mempunyai energi yang sangat tinggi.
ü Filter
dural (campuran logam alumunium dan logam Cu) di bagian depan dan belakang
bingkai film mulai menyerap foton secara berarti pada energi 65 keV.
ü Pada
filter timah putih/hitam pada energi 65 keV responnya mulai menurun (Minder,
1989).
Detektor : Emulsi Film Fotografik
•
Bila detektor kena radiasi, maka terjadi
penyerapan energi melalui proses interaksi dengan emulsi yang menghasilkan
kehitaman pada film. Tingkat kehitaman pada film sebanding dengan besarnya dosis
yang diterima
•
Film ditempatkan dalam film holder
•
Film yang sudah terradiasi dievaluasi melalui
proses kimia, dimasukkan dalam larutan pengembang, dibilas penguat, dicuci
dengan air yang mengalir. Dikeringkan, kemudian kehitaman film diukur dengan
densitometer
Detektor : Emulsi Film Fotografik
•
Melalui kurva kalibrasi dosis yang diterima
seseorang dapat ditentukan
•
Radiasi Bayangan laten -
developer - fixer - air mengalir - Ag
(kehitaman) Densitometer Dosis
Pemantauan Dosis dengan
Film Badge
Film Badge
–
Dilakukan dengan menggunakan film kodak tipe 2
dan holder AERE / RPS dari Inggris yang berwarna biru.
Holder :
q Berbagai
filter, diciptakan khusus untuk digunakan bersama film monitoring kodak
q Film
ini mempunyai 2 jenis emulsi, yaitu emulsi depan 100 kali lebih peka dibanding
dengan emuslsi belakang
Filter – filter dalam bingkai AERE / RPS hubungan dengan
Energi
•
Energi rendah, dibawah 10 keV. bacaan dosis
dilakukan dibawah celah yang terbuka dan dibawah filter plastik 50 mg/cm2 dan
atau 300 mg/cm2
•
Rentang energi “diagnostik“ pembacaan dosis
dibawah filter 300 mg/cm2 dan filter dural
•
Rentang energi dari kira – kira 70 keV sampai
200 keV yang dapat disebut “daerah terapi konvensional“ pembacaan dilakukan
dibawah filter dural dan filter Sn/Pb
•
Rentang energi tinggi hingga beberapa MeV, yang
merupakan khas rentang energi sinar gamma, Pembacaan dilakukan dibawah filter
Sn/Pb. Pengolahan film dilakukan pada suhu 20°c + 0,5° c dengan waktu 6 menit dalam developer
Penafsiran Dosis
•
Didapat dengan pertolongan kurva kalibrasi,
kurva kalibrasi dipakai untuk membaca dosis semu dibelakang masing – masing
filter
•
Dosis sebenarnya dihitung dengan suatu rumus
menurut sistem AERE
KU lab mGy
|
KU LMR
mGy
|
Lab/LMR
|
Bias Rata2
|
Total Bias/
Kes.Acak
|
|
5.00
5.00
5.00
|
5.79
5.00
4.21
|
0.86
1.00
1.19
|
1.02
Atau
2 %
|
16.4%
|
|
BPFK
mSv
|
LMR
mSv
|
Perbedaan E
|
Kurva
Terompet
|
Perbedaan ISO/IEC
|
|
D
|
En
|
||||
2.066
2.158
2.066
2.066
5.257
5.339
5.338
5.334
10.815
11.016
11.241
11.025
|
2.00
2.00
2.00
2.00
5.00
5.00
5.00
5.00
10.00
10.00
10.00
10.00
|
1.04
1.08
1.04
1.04
1.05
1.07
1.07
1.07
1.08
1.10
1.12
1.10
|
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
Good
|
0.07
0.16
0.07
0.07
0.26
0.34
0.34
0.33
0.82
1.01
1.24
1.03
|
0.17
0.39
0.17
0.17
0.25
0.33
0.33
0.32
0.40
0.50
0.61
0.51
|
DOSIS TOTAL = DOSIS Sn/Pb + dosis dural + dosis plastik 300
mg – dosis dural
50 10
•
Rumus evaluasi dosis diperoleh dari:
Hasil penelitian AERE / RPS selama lebih dari 5 tahun dan
hanya berlaku untuk kombinasi holder (bingkai film) ciptaan mereka dan film
monitoring kodak
Hasil Interkomparasi
2006
•
Pengukuran Kerma Udara/Out Put
BPFK
menerima 3 TLD untuk disinari sebesar 5
mGy dan 1 TLD kontrol
Hasil Pengecekan
Keluaran radiasi Iradiator Cs 137 total bias kurang dari 20 % sbb:
Film Badge
ü Prinsip
kerja Alat ini berdasarkan kehitaman/densitas film.
ü Emulsi
AgBr yang digunakan sebagai detektornya apabila terkena radiasi akan terurai
menjadi ion Ag+ dan ion Br- membentuk bayangan laten.
ü dan
setelah melalui tahapan proses pengembangan dan pemantapan (prosesing film)
akan terjadi bayangan nyata pada film.
ü Tingkat
kehitaman pada film inilah yang akan dikonversikan dalam dosis radiasi yang
diterima film tersebut.
ü Tingkat
kehitaman film akan sebanding dengan jumlah dosis radiasi.
ü Pada
holder film badge terdapat beberapa filter yang terbuat dari bahan Alumunium,
timah hitam dan tembaga atau seng yang gunanya untuk membedakan jenis dan
energi radiasi.
ü Film
badge dapat mengukur dosis radiasi sampai dengan rentang 300 rem, lebih dari
itu emulsi film akan hangus dan tidak bisa dproses untuk mendeteksi dosis
radiasi.
FILM BADGE
•
menggunakan detektor emulsi foto
•
tingkat kehitaman film sesuai dengan banyak
dosis radiasi yang mengenai emulsi perak halida
Keuntungan :
•
mempunyai sifat akumulasi yang baik
•
dapat membedakan jenis dan energi radiasi karena
ada filter
•
dapat disimpan untuk keperluan dokumentasi
Kelemahan :
•
film harus diproses secara khusus
•
membutuhkan peralatan tambahan untuk membaca
tingkat kehitaman (densitometer)
•
film hanya dapat digunakan selang waktu 3 bulan,
jadi film harus diproses sebelum masa tersebut
•
Sampai saat ini pembuatan gafik/kurva untuk
dikonversikan ke dalam perhitungan dosis masih menggunakan sistem manual.
Thermo Luminesence Dosimeter
ü Sama
seperti film badge, bahan detektor menggunakan bahan kristal fosfor.
ü Apabila
terkena radiasi pada temperatur normal, elektron-elektron bebas yang terjadi
diperangkap dalam kisi-kisi pada kristal. Hal ini menghasilkan kondisi tidak
stabil yang panjang/berantai.
ü Apabila
fosfor dipanaskan, energi yang berasal dari elektron yang terperangkap akan
timbul. Dengan pemanasan yang cukup, elektron akan terlepas dari perangkapnya
dan kembali pada posisi semula sambil memancarkan cahaya.
ü Cahaya
yang timbul ini akan ditangkap oleh alat “TLD Reader” dan dikonversikan dalam
pembacaan dosis radiasi.
ü Dengan
adanya proses pemanasan inilah maka detektor ini disebut Thermo Luminesence
Dosimeter.
ü Dapat
mengukur dosis radiasi sampai dengan 4.000 rem.
T L D (thermoluminesence dosimeter)
•
Prinsip detektor sintilasi, hanya percikan
cahaya tidak langsung dipancarkan tetapi dibaca setelah dipanaskan
•
menggunakan bahan sintilasi LiF (kristal
anorganik thermoluminence)
Keuntungan
|
Kerugian
|
|
Pen Dosimeter
|
Dapat langsung dibaca
Sebagai indikator awal
|
Pengukuran dosis radiasi terbatas
|
Film Badge
|
Mempunyai hard record Dapat dibaca ulang
Bersifat medico legal
|
Tidak dapat diguna-kan ulang
|
TLD
|
Mempunyai hard record
Bersifat medico legal
Dapat digunakan ulang
|
Tidak dapat dibaca ulang
|
Kelebihan:
•
bersifat akumulatif dan lebih teliti
•
bentuk kristal dapat disesuaikan dengan holder
•
kristal anorganik TLD dapat digunakan
berulang-ulang
Kelemahan :
•
membutuhkan peralatan tambahan
Keuntungan dan kerugian
masing-masing Monitor Perorangan
masing-masing Monitor Perorangan
PEMERIKSAAN KESEHATAN
PP.63/2000 Ps.19 ~ Ps. 24
Pemantauan
kondisi kesehatan pekerja radiasi harus dilakukan :
•
sebelum
•
selama
•
sesudah masa kerja
KESIMPULAN
Alat
ukur radiasi sangat diperlukan bagi pekerja radiasi karena sifat radiasi nuklir
yang sangat berbahaya
Merupakan
senjata pekerja radiasi di ruangan atau
lokasi kerja area radiasi
Radiasi
bukanlah tidak berbahaya
Bahaya
radiasi harus diketahui dan dikendalikan
Bekerjalah
dengan prinsip-prinsip proteksi radiasi
mau tanya untuk kalibrasi TLD prosedurnya bagaimanaya
BalasHapus